Tips Interview “Bagaimana Cara Kamu Menghadapi Tekanan?”
Agar lolos interview dan rekruter bisa mengenal lebih jauh tentang kamu secara kemampuan serta sikap, maka, mengutip Indeed, ada beberapa tips dan contoh jawaban yang dapat kamu gunakan.
1. Pikirkan dan tulis cara kamu menghadapi tekanan
Sebelum menjawab pertanyaan, ada baiknya kamu mengingat apa saja yang kamu lakukan ketika menghadapi sebuah tekanan. Kalau perlu tulis di jurnal atau notebook-mu supaya ingat apa saja masalahnya waktu itu dan cara menghadapinya.
Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan mengingat momen itu, kamu bisa menjawab pertanyaan di bawah ini.
- Apa yang membuat kamu tertekan?
- Apa yang kamu rasakan dan reaksi pertama kali ketika merasa tertekan?
- Apa yang kamu lakukan untuk mengurangi tekanan tersebut?
- Jika ada di situasi itu lagi, hal apa yang akan kamu lakukan supaya tidak tertekan?
2. Ceritakan pengalamanmu
Setelah menemukan jawaban dari poin pertama, kamu bisa tulis dan buat narasi yang sesuai dengan pengalamanmu. Kalau bisa pilih pengalaman yang kamu hadapi di pekerjaan sebelumnya.
Penting untuk mengaitkan hal ini dengan pengalamanmu sebelumnya, agar rekruter bisa memahami jawabanmu.
Kamu bisa menjawab dengan contoh seperti ini.
Ada masa di mana saya tertekan dan stres ketika mengerjakan suatu proyek. Banyak hal yang tak terduga terjadi sehingga bisa mengganggu target. Supaya tidak memengaruhi proses dan hasil kerja, saya biasanya akan membuat perencanaan yang detail dan jelas sebelum melakukan suatu pekerjaan. Hal ini memudahkan saya mengendalikan dan memprediksi apa yang akan terjadi ke depannya
3. Fokus pada hal positif
Penting untuk mengakui bahwa kamu pernah merasakan stres dan tertekan. Jangan menyangkal atau mengatakan bahwa kamu tidak pernah mengalami stres sama sekali.
Hal yang paling penting untuk disampaikan adalah bagaimana cara kamu menghadapi tekanan tersebut.
Hindari juga mengatakan hal negatif, misalnya saja menceritakan kondisi tim atau atasan yang kurang menyenangkan di tempat sebelumnya.
Alih-alih mengatakan hal negatif, kamu bisa fokus dengan usahamu dalam menghadapi dan menangkal stres.
Misalnya, kamu menyebutkan bahwa kamu justru lebih banyak berkomunikasi dengan tim lain supaya tidak ada kesalahan ketika mengerjakan suatu proyek bersama. Contoh:
Memang saya dilepaskan untuk mengerjakan serta mengatur proyek ini sendirian tanpa ada arahan, tapi saya jadi bisa terkoneksi dengan tim lain di perusahaan. Karena proyek ini melibatkan banyak pihak, maka saya bisa meminta bantuan dan berdiskusi dengan anggota tim lain. Supaya saya juga bisa maintain proses dan hasil proyek ini.
Dengan menjawab seperti itu, rekruter akan menilai kamu sebagai orang yang bisa bekerja dengan baik dalam tim meskipun pada target yang tinggi.
4. Siapkan diri untuk menjawab pertanyaan yang lebih dalam
Biasanya, setelah menanyakan bagaimana cara menghadapi tekanan, rekruter akan bertanya pertanyaan yang lebih detail ke kamu.
Berikut adalah pertanyaan lanjutan yang harus kamu persiapkan jawabannya.
- Di posisi ini kamu sering menghadapi ketidakpastian. Apakah kamu bisa menghadapi stres di kondisi tersebut?
- Bagaimana kamu menghadapi tekanan jika berkaitan dengan urusan orang lain?
- Apakah menurut kamu mengalami stres dan tertekan itu baik?
Seperti pertanyaan sebelumnya, lebih baik dijawab dengan menceritakan masalah dan pengalamanmu di pekerjaan terdahulu.
Misalnya saja, untuk pertanyaan terakhir “apakah stres atau tertekan itu baik?”. Kamu bisa menjawab seperti ini:
Merasa stres dan tertekan sangat wajar, yang paling penting bisa mengelolanya dengan baik. Bahkan tekanan yang dihadapi dan dikelola dengan baik bisa jadi motivasi tersendiri untuk saya ketika bekerja.
Itulah tips menjawab pertanyaan mengenai cara kamu menghadapi sebuah tekanan di tempat kerja.
Mempersiapkan diri sebelum interview bisa membuat kamu lebih tenang dalam menjawab semua pertanyaan rekruter. Jangan lupa buat CV yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, agar rekruter tertarik untuk memanggilmu.